Metode Permainan
Metode adalah suatu cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan apa yang sudah direncanakan dalam suatu
kegiatan nyata dengan tujuan agar apa yang telah disusun dapat tercapai.
Seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2009, dalam Saefudin dkk, 2012) yang menyatakan
metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal.
Pengertian
permainan menurut Ahmadi adalah suatu perbuatan yang menyenangkan dan dilakukan
atas kehendak sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan pada waktu
melakukan kegiatan tersebut (Ahmadi, dalam Novitasari, 2012). Padmono
menyatakan bahwa metode permainan adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
melalui berbagai bentuk permainan (2011, dalam Saefudin et all, 2012). Sedangkan
Permana mendefinsikan metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan
dalam untuk permainan (2009, dalam Saefudin et all, 2012). Arisnawati (2009,
dalam Saefudin et all, 2012) mendefinisikan metode permainan adalah cara yang
digunakan oleh guru dalam menyajikan pelajaran dengan menciptakan suasana yang
menyenangkan, serius tapi santai, dengan tidak mengabaikan tujuan pelajaran
yang hendak dicapai. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat kita tarik
kesimpulan bahwa metode permainan adalah sebuah cara yang digunakan dalam
menyampaikan pelajaran dengan menggunakan berbagai bentuk permainan yang dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan, serius tapi santai, dan tidak
mengabaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Seperti yang diungkapkan oleh
Ayu dan Murdibjono (2012:5) Permainan digunakan untuk mendorong pembelajar
untuk mengeksplorasi bahasa target, dalam hal ini adalah bahasa inggris.
Hadfield (1999, dalam Ayu dan Murdibjono, 2012:5) menyatakan bahwa penggunaan
permainan dalam mengajar juga memilliki beberapa fungsi karena permainan
disebut juga sebagai belajar santai serius. Dengan menerapkan permainan didalam
kelas guru meminta para siswa untuk belajar dalam waktu ya ng bersamaan siswa
juga menikmatinya. Domke (1991, dalam Thanh Huyen dan Khuat Thi Thu Nga
(2003:7) menyebutkan bahwa siswa menyukai atmosfer yang santai, unsur
kompetitif, dan motivasi yang dibawa oleh permainan dalam kelas. Hal ini karena
para siswa memiliki kesempatan untuk menggunakan imaginasi dan kreativitas
mereka selama aktifitas seperti permainan didalam kelas; karena itu mereka
termotivasi untuk belajar. Disebutkan
oleh Lee dalam Dalton (2006, dalam Ayu dan Murdibjono, 2012:5) dengan
menggunakan permainan dalam mengajar, guru tidak hanya menemukan permainan
tersebut sebagai salah satu cara untuk menyampaikan materi dalam cara yang
menyenangkan tetapi juga sebagai latihan bagi para siswa untuk mengembangkan
kemampuan mereka dalam berbicara, menulis, membaca dan mendengar.